Skip to content

My Blog

My WordPress Blog

Menu
  • Sample Page
Menu
Daftar dan penjelasan 10 istilah (FOB, CIF, L/C, HS Code, dll.)

10 Istilah Penting Ekspor Impor yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai

Posted on November 24, 2025

10 Istilah Ekspor Impor yang Wajib Dipelajari untuk Menghindari Kesalahan Mahal

Daftar dan penjelasan 10 istilah (FOB, CIF, L/C, HS Code, dll.)

Pelaku bisnis yang ingin masuk ke dunia ekspor impor harus memahami istilah dagang internasional sejak awal. Istilah-istilah ini tidak sekadar istilah teknis; seluruhnya berhubungan langsung dengan biaya, risiko, tata cara pengiriman, hingga legalitas perdagangan internasional. Kesalahan memahami satu istilah bisa menciptakan kerugian besar, seperti perbedaan harga, salah perhitungan ongkos kirim, hingga masalah hukum.

Banyak pemula merasa bingung ketika pertama kali membaca dokumen perdagangan. Beberapa istilah terdengar asing, seperti FOB, CIF, atau HS Code. Namun seluruh istilah ini menjadi fondasi pengambilan keputusan ekspor impor yang aman dan efisien. Semakin cepat Anda menguasainya, semakin kecil risiko kerugian di kemudian hari.

Artikel ini menjelaskan 10 istilah penting ekspor impor lengkap dengan contoh penerapannya di dunia nyata. Dengan memahami istilah-istilah ini, Anda mampu membaca dokumen perdagangan, memahami kontrak jual beli internasional, dan bernegosiasi dengan lebih percaya diri.

Daftar dan Penjelasan 10 Istilah Penting Ekspor Impor

Berikut 10 istilah utama yang wajib diketahui sebelum memulai ekspor impor:

1. FOB (Free On Board)

FOB muncul dalam kontrak internasional untuk menentukan tanggung jawab biaya dan risiko pada saat barang naik ke kapal.

Makna utama FOB:

  • Penjual bertanggung jawab sampai barang berada di atas kapal.

  • Setelah barang masuk kapal, risiko berpindah ke pembeli.

  • Cocok untuk pengiriman laut (sea freight).

Contoh:
Perusahaan A di Surabaya menjual kopi ke pembeli di Singapura dengan syarat FOB Tanjung Perak. Penjual bertanggung jawab untuk mengirim barang hingga masuk ke kapal. Setelah itu, pembeli mengambil alih risiko.

2. CIF (Cost, Insurance, and Freight)

CIF sering digunakan untuk transaksi internasional karena lebih praktis bagi pembeli.

CIF meliputi:

  • Harga barang

  • Ongkos kirim

  • Asuransi selama perjalanan

Penjual wajib membayar biaya asuransi dan freight hingga ke pelabuhan tujuan.

Contoh:
Eksportir menjual produk furnitur ke Jepang dengan CIF Tokyo. Eksportir menanggung biaya kapal dan asuransi sampai pelabuhan Tokyo. Risiko berpindah ke pembeli saat barang masuk kapal, tetapi biaya sampai pelabuhan tujuan masih ditanggung penjual.

3. L/C (Letter of Credit)

L/C adalah metode pembayaran yang diterbitkan bank untuk menjamin bahwa pembeli membayar barang selama syarat dokumen terpenuhi.

Karakteristik L/C:

  • Aman untuk penjual dan pembeli

  • Dokumen harus sesuai syarat

  • Bank menjadi pihak yang menjamin pembayaran

Contoh:
Pembeli dari Eropa menggunakan L/C untuk membeli rempah dari Indonesia. Bank pembeli menerbitkan L/C yang menjamin pembayaran setelah dokumen seperti Bill of Lading, Invoice, dan Packing List lolos verifikasi.

4. HS Code (Harmonized System Code)

HS Code adalah kode standar internasional yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis barang dalam perdagangan global.

Fungsi HS Code:

  • Menentukan tarif bea masuk

  • Mempermudah pemeriksaan Bea Cukai

  • Mengelompokkan barang secara internasional

Contoh:
HS Code kopi (0901) memastikan bea masuk di tiap negara seragam sesuai kategori komoditasnya.

5. Bill of Lading (B/L)

B/L adalah dokumen penting dalam pengiriman laut yang berfungsi sebagai:

  • Bukti kepemilikan barang

  • Bukti telah diterimanya barang oleh pihak kapal

  • Dokumen untuk mengambil barang di pelabuhan tujuan

Contoh:
Importir tidak dapat mengambil barang di pelabuhan tanpa Bill of Lading yang sah.

6. Packing List

Packing List menjelaskan rincian barang dalam satuan terkecil.

Isi Packing List:

  • Berat bersih dan kotor

  • Jumlah karton

  • Dimensi

  • Rincian item di setiap paket

Contoh:
Dokumen ini memudahkan Bea Cukai memeriksa barang dan mengurangi proses pemeriksaan jika datanya akurat.

7. Commercial Invoice

Invoice ini berbeda dengan invoice lokal karena berfungsi sebagai dasar perhitungan pajak impor.

Fungsi utama:

  • Bukti transaksi jual beli internasional

  • Dasar hitungan bea masuk

  • Menunjukkan nilai barang yang disepakati

8. Certificate of Origin (COO)

COO menerangkan bahwa barang benar berasal dari negara tertentu.

Manfaat COO:

  • Klaim preferensi tarif (tarif lebih rendah di negara tujuan)

  • Bukti asal barang saat ekspor

  • Memenuhi syarat FTA (Free Trade Agreement)

Contoh:
Ekspor produk ke negara yang memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia dapat memperoleh tarif lebih rendah jika disertai COO.

9. Incoterms

Incoterms adalah seperangkat aturan resmi dari ICC (International Chamber of Commerce) yang mengatur pembagian biaya, risiko, dan tanggung jawab antara penjual dan pembeli.

Beberapa Incoterms populer selain FOB dan CIF:

  • EXW

  • CFR

  • DDP

  • DAP

  • FCA

Incoterms membantu kedua pihak menghindari salah paham dalam transaksi.

10. Importer Identification Number / NIB

Untuk mengimpor atau mengekspor barang secara legal di Indonesia, pelaku usaha membutuhkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas resmi.

NIB berfungsi sebagai:

  • Nomor registrasi eksportir dan importir

  • Akses legal di INSW (Indonesia National Single Window)

  • Syarat utama aktivitas perdagangan lintas negara

Contoh Penggunaan Dalam Konteks Nyata

Untuk memperjelas cara penggunaan istilah, berikut ilustrasi satu transaksi ekspor:

Seorang eksportir kopi Indonesia menerima permintaan dari pembeli di Korea Selatan. Mereka sepakat memakai Incoterms CIF Busan. Pembeli memilih pembayaran melalui L/C. Eksportir kemudian menyiapkan HS Code 0901, membuat Commercial Invoice dan Packing List, dan mendapatkan COO dari Dinas Perdagangan. Setelah barang dikapalkan, perusahaan shipping menerbitkan Bill of Lading. Semua dokumen ini diserahkan ke bank sebagai syarat pencairan pembayaran L/C.

Contoh ini menunjukkan bagaimana seluruh istilah saling berkaitan dalam satu transaksi lengkap.

Tips Memahami Dokumen dan Kontrak Perdagangan

Pemula sering merasa kewalahan membaca dokumen ekspor impor karena isinya teknis dan banyak istilah asing. Berikut tips yang mempermudah proses pembelajaran:

1. Gunakan Kamus HS Code Online

Portal resmi Bea Cukai menyediakan pencarian HS Code lengkap. Gunakan fitur tersebut untuk memastikan klasifikasi barang tepat.

2. Pelajari Incoterms dari ICC

ICC menerbitkan panduan resmi Incoterms yang sangat membantu memahami batasan tanggung jawab penjual dan pembeli.

3. Baca Contoh Dokumen Ekspor

Pelajari struktur Packing List, Invoice, COO, dan B/L dari contoh nyata. Semakin sering Anda melihat formatnya, semakin mudah Anda menguasainya.

4. Ikuti Pelatihan Ekspor Impor

Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, dan beberapa lembaga swasta menyediakan pelatihan gratis atau berbiaya ringan.

5. Gunakan Jasa Freight Forwarder

Freight forwarder membantu memastikan dokumen dan proses kepabeanan berjalan lancar. Pemula dapat belajar sambil praktik.

Penutup

Memahami istilah ekspor impor bukan pilihan, tetapi keharusan bagi pelaku bisnis global. Istilah seperti FOB, CIF, HS Code, dan L/C menentukan bagaimana barang dikirim, siapa yang menanggung risiko, dan bagaimana transaksi internasional berjalan. Pengetahuan istilah ini meningkatkan kepercayaan diri Anda saat bernegosiasi, membaca kontrak, atau mengajukan dokumen ke Bea Cukai.

Saat Anda menguasai dasar terminologi ekspor impor, langkah berikutnya adalah memperdalam aspek teknis seperti perizinan, logistik, negosiasi harga, dan strategi mencari buyer internasional. Kombinasi pemahaman teori dan praktik lapangan akan membawa bisnis Anda lebih siap memasuki pasar global.

Ingin memahami topik ini lebih dalam dan mendapatkan panduan praktisnya? Klik tautan ini untuk melihat jadwal terbaru dan penawaran spesial yang bisa membantu Anda memulai dengan lebih mudah dan efisien.

Referensi

  1. International Chamber of Commerce (ICC) – Incoterms 2020

  2. World Customs Organization (WCO) – Harmonized System (HS)

  3. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia – Panduan HS Code dan kepabeanan

  4. Kementerian Perdagangan RI – Informasi ekspor dan COO

  5. Bank Indonesia – Pedoman transaksi L/C

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Tips Menyusun Dokumen Ekspor agar Tidak Ditolak di Negara Tujuan
  • Cara Aman Menangani Pemeriksaan Bea Cukai Tanpa Kena Denda
  • Panduan Lengkap Kepabeanan: Dari PEB, PIB, Hingga Bill of Lading
  • Mengenal Incoterms: Kunci Penting dalam Perjanjian Ekspor Impor
  • Strategi Menghemat Biaya Logistik Impor Tanpa Kurangi Kualitas

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!

Archives

  • December 2025
  • November 2025

Categories

  • ekspor impor
  • pelatihan
  • soft skill
  • strategi
  • training
  • Uncategorized
©2025 My Blog | Design: Newspaperly WordPress Theme